Showing posts with label asuransi. Show all posts
Showing posts with label asuransi. Show all posts

MEMILIH PRODUK ASURANSI YANG TEPAT DAN EKONOMIS

Hari gini masih bingung memilih asuransi apa yang tepat? Banyak pilihan? Bagaimana mengetahui kalau produk yang kita pilih itu sesuai dengan harapan kita? Jangan khawatir, ada beberapa langkah yang harus kita susun untuk menjatuhkan pilihan, yaitu:

1. Tentukan prioritas utama kenapa anda perlu polis asuransi. Apakah untuk proteksi keuangan keluarga, atau untuk hal lain seperti dana pendidikan, tabungan jangka panjang

2. Jika anda akan membuka polis untuk proteksi keuangan keluarga, coba hitung pengeluaran bulanan anda. Angka ideal untuk menentukan besarnya uang pertanggungan adalah 100 kali pengeluaran bulanan anda. Jadi, jika pengeluaran bulanan anda adalah 5 juta, maka uang pertanggungan yang ideal adalah 500 juta.

Lain halnya jika anda membuka polis untuk dana pendidikan. Tentu pertama cari tahu dulu, berapa rupiah dana yang harus anda keluarkan untuk bisa menyekolahkan anak anda di sekolah impian, dihitung juga berdasarkan inflasi. Lalu anda bisa tentukan, mau buka polis dengan uang pertanggungan berapa supaya angka terseut tercapai

3. Akhirnya semua lari ke bujet dan bujet.... jika anda tidak punya uang banyak untuk punya uang pertanggungan 500 juta, maka cari produk asuransi yang preminya murah tapi uang pertanggungan besar. Dari tulisan saya terdahulu, saya sudah mengupas jenis-jenis asuransi, dimana asuransi termurah adalah jenis term life, lalu disusul whole life. Jika anda tidak bisa beli polis jenis whole life dengan uang pertanggungan 500 juta, bisa saja anda turunkan uang pertanggungannya sesuai kantong, atau malah switch menjadi term life dengan uang pertanggungan yang sesuai niat awal, 500 juta

4. Faktor lain yang harus anda pertimbangkan dalam memilih produk asuransi, adalah karakter anda, dan time frame. Apakah anda seorang risk taker atau safe player? Kalau anda mau pakai uang tersebut, katakanlah untuk anak sekolah, kapan mau dipakai? Kalau masih jauh, misalnya 5 tahun ke atas, kombinasikan produk asuransi jenis endowment dengan berinvestasi yang sifatnya agresif, misalnya reksadana saham. Kita harapkan dengan mengkombinasikan produk asuransi dengan reksadana, maka dapat memperkecil modal dan mengoptimalkan hasil. Saya tidak merekomendasikan memakai produk unit link, kenapa? Salahsatu alasannya adalah karena biaya-biaya yang besar, sehingga hasilnya kurang bagus, baik dari sisi besarnya uang pertanggungan, maupun dari sisi hasil investasi.

Oke, selamat membuka polis...

MEMILIH PRODUK ASURANSI


“Aduuhhhh....bingung saya......b eberapa teman dari berbagai perusahaan asuransi datang menawarkan produk mereka sama saya...pilih yang mana yaaa??” kadang ungkapan ini kita dengar dari orang-orang. Memang, memilih asuransi kadang seperti memilih pasangan hidup. Salah pilih, bisa menyesal di kemudian hari. Kadang, kita harus kehilangan jutaan rupiah setelah sebelumnya sadar bahwa produk yang kita miliki tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakter kita. Lalu bagaimana memilih produk asuransi yang tepat untuk kita, di antara sekian banyak pilihan? Ternyata, tidak perlu pusing-pusing....secara garis besar, hanya ada 2 jenis asuransi: tradisional & non tradisional. Apa produk tradisional itu mengandung jamu warisan leluhur? Ya nggak lah! Di bawah ini uraiannya:

A. TRADISIONAL


Sifat dasar dari produk tradisional ini adalah manfaatnya pasti. Maksudnya begini: jika ia asuransi jiwa, maka jika tertanggung meninggal, PASTI akan cair uang sekian rupiah sebagai santunan kematian. Atau jika mengandung unsur tabungan, maka PASTI saat di tahun ke sekian akan cair uang sekian. Nominalnya pun PASTI. Sesuai dengan isi polis, maka semuanya jelas, nominal maupun jatuh tempo pencairan PASTI.

Asuransi tradisional ini dibagi dalam tiga jenis produk:

1. Term Life, yaitu asuransi jiwa dimana sifatnya adalah murah sekali, dengan pertanggungan yang besar sekali. Contoh gampangnya adalah asuransi kecelakaan yang sering kita beli di airport. Memang harganya murah, tapi jika terjadi kecelakaan, tentu santunannya akan besar sekali. Contoh lain adalah asuransi kendaraan, atau rumah. Karakteristik lain dari produk ini adalah uangnya hangus, jika tidak ada klaim selama masa kontrak. Kita tahu bahwa asuransi kendaraan murah sekali dibandingkan coverage-nya. Namun jika dalam waktu satu tahun tidak terjadi klaim, maka uang asuransi akan menguap. Masa pembayaran premi adalah juga masa kontrak asuransi. Biasanya antara 5 sampai 20 tahun. Jika anda memilih 5 tahun, maka dapat diperpanjang dengan kenaikan premi, tanpa harus melalui proses seleksi resiko lagi.

2. Whole Life. Adalah asuransi jiwa yang berlaku seumur hidup, dimana pembayaran premi berlangsung hanya sekian tahun. Tentu preminya lebih mahal dibandingkan term life, tetapi sesuai dengan namanya, kita tidak perlu bayar sepanjang kita ingin punya asuransi. Lagipun, produk ini juga mengandung unsur tabungan. Jika di kemudian hari kita tidak ingin lagi punya asuransi, maka kita bisa surrender polis dan mendapatkan sejumlah uang sebagai nilai tunainya.

3. Endowment, yaitu asuransi jiwa plus tabungan. Contoh paling mudahnya adalah asuransi pendidikan, dimana disana ada asuransi jiwa plus nilai tabungan yang cair di tahun-tahun tertentu. Nilai tunai yang keluar pun pasti, sesuai yang tercantum di polis. Produk ini ocok untuk orang-orang yang senang ‘bermain aman’, walau resikonya adalah nilai tunainya pasti kalah dengan tingkat inflasi.

B. NON TRADISIONAL

Disebut juga unit link, dimana asuransi jiwa digabung dengan investasi (reksadana). Tentu, nilai tunainya tidak pasti, bergantung pada kondisi investasi dan jenis investasi yang dipilih. Produk ini cocok untuk orang-orang yang ingin kepraktisan, all in one, juga buat orang-orang yang senang berspekulasi tapi tidak bisa menabung teratur.


Nah, jadi berpulang pada anda, mau produk seperti apa?

Selamat berasuransi!




Asuransi dan Investasi

Perencana Keuangan seperti Pak Safir Senduk, bahkan Penulis/Pembicara terkemuka seperti TDW, Michael LeBoeuf, Ph.D dalam bukunya "the Millionaire in You" menegaskan bahwa:

Jangan campur adukkan asuransi dan investasi, maksudnya:
1. Belilah asuransi untuk proteksi dan perlindungan untuk memberikan jaminan keuangan
dari berbagai musibah, termasuk sakit dan kematian.
2. Ber-investasi-lah di Perusahaan Investasi.

Ada beberapa hal dasar penyampaian 2 hal tsb. di atas:
1. Ber-investasi sendiri akan memberikan RETURN yang lebih besar dan SEGERA
2. Ber-investasi sendiri memberikan akses yang lebih luas kepada kita untuk
mengatur port-folio dan memindah2kan
3. Ber-investasi sendiri tidak dikenakan biaya yang besar

Ber-investasi di Perusahaan Asuransi dengan membeli UNIT-LINK ada beberapa kekurangan:
1. Dana Anda baru akan mencapai Break Even Point pada tahun ke 4, ada yang tahun ke 5 atau 6
Jadi akan mengalami kerugian bila mencairkannya sebelum tahun ke 4.

Mengapa??? Karena Perusahaan Asuransi membayar biaya komisi agen yang besar, biaya iklan Agen di Surat Kabar yang sangat besar, dan biaya Jalan2 ke Luar Negri

2. Akses Anda kepada investasi tidak se-leluasa Anda ber-investasi sendiri

Investasi di Asuransi memiliki kelebihan sbb.:
1. Anda yang repot dan tidak punya waktu, maka instrumen ini cocok
2. Anda yang tidak disiplin dan tidak mampu mengendalikan diri, instrumen ini pas
3. Anda yang awam dan tidak mau belajar bagaimana ber-investasi sendiri, instrumen ini OK

Sekali lagi kami sampaikan tanpa memiliki kepentingan apapun dibalik tulisan kami, maka kami sarankan kepada Anda untuk memisahkan ke 2 (dua) unsur ini.

Asuransi harus dibeli untuk "Financial Security & Peace of Mind"
Investasi harus ditata untuk "Financial Independent & Happy Life"

Demikian dan semoga bermanfaat.

Freddy Pieloor, Praktisi & Konsultan Asuransi & Perencana Keuangan

Produk asuransi atau investasi apa yang benar- benar menguntungkan untuk nasabahnya

Di sebuah milis yang saya ikuti, seorang anggotanya bertanya mengenai produk asuransi atau investasi apa yang benar- benar menguntungkan untuk nasabah-nya.

Berikut ini jawaban yang saya diberikan.

Sebenarnya sebelum menjawab pertanyaan. Harus ditanya dulu nih...
Tujuannya memiliki asuransi atau investasi itu apa?

Berbicara mengenai investasi yang menguntungkan, ini bisa dilihat lagi.
Seberapa jauh Anda bisa menerima resiko kerugian...
Misalnya nih...
0% loss tolerance, kalau Anda tipe yang seperti ini... mungkin ada baiknya memilih deposito sebagai model investasi:-) Tapi karena 0% loss, return-nya juga kecil donk...

Tapi kalo Anda adalah seorang risk-taker, mungkin Anda bisa coba 'bermain' saham. Di sini resiko tinggi, tapi keuntungan yang didapat juga sangat besar...

Atau Anda berada di antaranya...
Pilihan investasinya bisa berupa properti (modal besaaaar) atau bisa juga pilih reksadana.

Enaknya reksadana, kita gak perlu repot untuk memikirkan kita harus beli apa-jual apa, mengamati index tiap hari, atau bla bla bla... yang cukup memusingkan untuk yang gak ngerti. Semuanya diurus oleh manager investasi.

Pilihan reksadana juga macam-macam: saham, obligasi pemerintah, atau campuran keduanya. Kita masih bisa memilih dan mengubah pilihan dari waktu ke waktu.

Soal harga. Investasi melalui reksadana, ada minimal-nya. Tiap Manager Investasi beda aturan. Ada yang sekali masuk bisa cuma ratusan ribu, atau ada yang harus ratusan juta. Tergantung budget:-)

Selain ada investasi minimal, di reksadana juga ada pilihan top-up. Aturan tiap manager investasi mengenai hal ini juga bervariasi, ada yang membebankan biaya administrasi saat kita melakukan top-up, ada yang free of charge. Sebaiknya cari yang biaya administrasinya serendah mungkin, sebagai gambaran biaya administrasi 4% untuk top-up itu sudah terbilang tinggi.

Soal asuransi, ini pun sesuai kebutuhan.
Asuransi tradisional
Ciri khasnya adalah manfaatnya pasti. Misalkan untuk asuransi pendidikan, tahun ke-sekian nasabah akan mendapatkan uang sekian. Nominalnya sudah pasti, tidak akan ada perubahan lagi.

Asuransi non-tradisional,
yaitu asuransi yang dipadu dengan wadah investasi. Disebut juga unit link. Asuransi model begini, besar manfaatnya sangat tergantung pada kondisi investasi dan alokasi investasi yang kita pilih.

Nah, sebelum memutuskan untuk memilih produk investasi atau asuransi tertentu, sebaiknya cari informasi sebanyak mungkin dari agen, teman, relasi mengenai produk pilihan kita.

Kalau perlu lakukan study banding.
Misal kita memilih produk asuransi tertentu. Kumpulkan sebanyak mungkin proposal dari berbagai agen asuransi yang berbeda. Baca tiap proposal dengan teliti dan seksama, kemudian pilih yang paling menguntungkan untuk kita. Kalau diperlukan minta bantuan untuk membaca proposal yang Anda terima.

Asuransi pendidikan

Asuransi pendidikan atau asuransi bea siswa adalah salah satu produk yang sangat populer di-Indonesia, namun produk ini jarang dijual di luar sono karena memang tidak menguntungkan. Beberapa kendala asuransi bea-siswa/pendidikan:
  1. Uang tahapan yang ada bisa jadi tidak akan mencukupi kebutuhan real saat anak kita masuk sekolah, terutama untuk jangka panjang seperti jejang SMA bahkan saat di universitas nanti, kebanyakan dari kita selalu lupa merencanakan bahwa uang pangkal sekolah akan selalu naik dari tahun ke tahun.
    Contoh jika saat ini biaya kuliah adalah Rp 50 jt, maka proyeksi 18 thn mendatang akan menjadi Rp 278 Jt (asumsi kenaikan 10 % per tahun).

  2. Manfaat pada asuransi pendidikan hanya mempersiapkan uang-pangkal. Sedang kebutuhan sesungguhnya terutama saat kuliah, di samping uang pangkal, maka masih ada kebutuhan lain yang sama besarnya, yakni biaya tahunan selama kuliah.

  3. Asuransi bea-siswa, biasanya tidak fleksibel, baik saat kita membutuhkan dan saat kita ingin menambah iuran.

  4. Last but not least, hasil investasi pada asuransi pendidikan pasti di bawah deposito.
    Contoh untuk saat ini, bunga deposito 6-7% per tahun, dipastikan hasil investasi pada produk asuransi bea-siswa tak akan lebih dari 2-3 % per tahun. Dampak selisih hasil investasi tersebut untuk jangka panjang akan menyebabkan kerugian akan jumlah dana yang akan kita terima.


Saran dan pemecahan
Berikut ini beberapa tips untuk mempersiapkan perencanaan keuangan yang berkaitan dengan pendidikan anak,
  • Pastikan target sekolah yang diharapkan, baik saat di SD, SMP, SMU, dan Univeritas. Kemudian cari tahu berapa biaya yang dibutuhkan saat anak kita membutuhkan.

  • Dengan mengetahui besaran dana yang dibutuhkan, maka kita bisa mulai mempersiapkannya dengan mengalokasikan anggaran tiap bulan. Untuk mengoptimalkan hasil yang akan diterima, sebaiknya dipilih produk investasi dengan hasil return yang bersaing.
    Rekomendasi yang ada untuk dana dari SD- SMA adalah memakai produk niaga pendidikan di mana dapat memberikan bunga tetap selama 5 tahun sebesar 9 % per tahun.

  • Untuk persiapan dana pendidikan jenjang perguruan tinggi sangat disarankan memakai reksa-dana, bagi kebutuhan jangka-panjang seperti biaya pendidikan ke universitas, reksadana menjadi solusi yang tepat, hasil investasinya sangat menjanjikan, bisa di atas 15% per tahun.
    Rekomendasi, produk reksa-dana yang dapat di top-up setiap saat, dan jumlah awal yang dibutuhkan untuk memulai relatif ringan adalah produk reksa-dana manulife.

  • Fungsi asuransi tetap penting, yaitu untuk memastikan adanya keamanan financial guna menjamin adanya aliran dana rutin per bulan yang didapat dari income sang orang tua. Sebegitu pentingnya income, maka sebaiknya income tersebut harus diasuransikan dari kemungkinan hilangnya income saat terjadi resiko meninggal sang orang tua.


Salam Proteksi

ditulis oleh
F.Rasdi LUTCF (Praktisi dan perencana keuangan)
disunting oleh
DeA Haryono (Editor in Chief Newsletter KK)

Asuransi Syariah

Trend industri saat ini konsepnya sudah mulai bergeser, dari konsep "Risk Transfer" menjadi "Sharing of Risk". Hal ini terbukti dengan maraknya produk-produk inovatif seperti Unit Link dan Bancassurance, yang banyak diminati akhir-akhir ini.

What is Syariah?

Meruupakan suatu konsep yg sangat baik, dapat dikatakan 'no risk' karena resiko bisnis ditanggung bersama dengan prinsip "Ta'awun" yaitu prinsip-prinsip keadilan dengan konsep pengelolaan yang transparan, sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional no. 21/DSN-MUI/X/2001 yaitu:

"Asuransi Syariah (Ta'amim, taklaful, Ta'dhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak nelalui investasi dalam bentuk aset atau Tabarru', memberikan pula pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah.

The Philosophy

At-Takaful (Tolong Menolong)
Takaful dalam pengertian muamalah (bisnis) adalah saling pikul-memikul resiko di antara sesama orang sehingga antara satu dengan yg lain menjadi penanggung atas resiko yag muncul. Saling pikul resiko ini didasarkan atas saling tolong-menolong., kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana "Tabarru" atau dana kebajikan hibah yang ditujukan yang ditujukan untuk menanggung resiko (QS 5:2)

Prinsip dasar saling tolong menolong ini menjadi landasan utama konsep dengan pengelolaan yang transparandan pengikatan yang jelas di awal, serta adil, sehingga setiap peserta akan mengetahui secara transparan akan hak dan kewajibannya.

Tabarru (Dana Kebajikan)
Tabarru'an artinya sumbangan dana atau dana kebajikan atau derma. Mutabarri' (dermawan)adalah orang yg memberi sumbangan. Niat Tabarru' adalah alternatif yang syah dan dibenarkan oleh syara' dalam melepaskan diri dari praktek ketidakjelasan/penipuan (Gharar) yang diharamkan.

The Risk Handling Concept

Dapat digambarkan dengan sederhana, bila produk dengan unsur tabungan (hubungan al-Mudharobah), premi yang dibayarkan oleh peserta akan terbagi dengan jelas dibukukan dalam 2 rekening, yaitu rekening investasi peserta dan rekening Tabarru' (dana kebajikan/hibah) peserta, kedua rekening dari masing-masing peserta terkumpul menjadi total dana yang kemudia diinvestasikan oleh perusahaan, dimana keuntungan investasi akan dibagi dengan pembagian yang jelas antara perusahaan pengelola dan peserta.

Hasil pengelolaan tersebut akan kembali dibukukan dalam 2 rekening, yaitu rekening investasi yang kemudian akan dibagikan ke peserta sesuai dengan akad, dan rekening Tabarru' yang akan dibayarkan sebagai manfaat Takaful (santunan) kepada peserta bila mendapat musibah sesuai akad.

Dengan demikian segala sesuatu berjalan dengan transparan dan adil bagi semua pihak.

Syariah Assurance Market

Dengan falsafah Takaful dan Islam adalah rahmatan Lil 'Alamin, dimana dibenarkan berbisnis dengan semua umat manusia dan kalangan tanpa membedakan agama, ras, dan suku bangsa, maka Syariah dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa terkecuali, bagi insan yang memiliki kepedulian terhadap sesama serta menjalankan bisnis dengan adil dan transparan.

Diambil dari: buletin "MOMENTUM" Manulife Financial, ditulis oleh Yetty Rochyatini, T&D

Sekelumit Mengenai Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan bukanlah barang baru di dunia kita. Mungkin jika anda tidak punya asuransi kesehatan, anda akan merasa was-was karena tidak ada yang menanggung, jika sewaktu-waktu anda sakit dan harus rawat inap di rumah sakit, mengingat biaya pengobatan sekarang selangit. Namun banyak di antara kita yang tidak tahu prosedur aplikasi asuransi kesehatan, sampai-sampai tidak tahu juga bahwa banyak keterbatasan yang dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi. Asuransi kesehatan sendiri dapat diajukan melalui dua cara, yaitu per individu maupun per perusahaan. Keduanya memiliki plus dan minus.

Asuransi Individu
Merupakan asuransi kesehatan yang diajukan melalui polis individu. Semua orang bisa mendaftarkan diri tanpa harus mempertimbangkan minimal jumlah orang yang ikut serta. Pesertapun bebas menentukan besaran manfaat dan lama keikutsertaan secara pribadi. Yang harus dicermati oleh orang yang akan ikut asuransi kesehatan melalui polis individu adalah proses seleksi resiko yang lebih ketat dibandingkan jika melalui asuransi grup/perusahaan. Biasanya, sistem penanggungannya adalah reimburse. Artinya, si pemegang polis harus membayar dulu biaya perawatan ke rumah sakit, baru kwitansi asli diajukan ke perusahaan asuransi untuk permintaan penggantian biaya. Mengenai biaya atau besaran premi, asuransi individu lebih mahal jika dibandingkan dengan asuransi perusahaan. Dan juga polis individu tidak menanggung biaya rawat jalan, kecuali jika diakibatkan oleh kecelakaan.

Asuransi Perusahaan
Proses pengajuan asuransi kesehatan dilakukan oleh perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki karyawan (ada jumlah karyawan minimal yang harus dipenuhi) dapat mengajukan permintaan asuransi kesehatan kepada perusahaan asuransi. Keuntungan dari asuransi perusahaan ini adalah proses seleksi yang tidak seketat asuransi individu, premi yang lebih murah dengan plafon manfaat yang lebih besar, dan sistem pembayarannya dapat secara reimburse atau hanya dengan menunjukkan kartu anggota (prosedur masuk RS seperti membayar belanjaan pakai kartu kredit). Prosedur ini bergantung pada perjanjian antara perusahaan peserta asuransi dengan perusahan asuransi. Rawat jalan pun dapat ditanggung. Hanya memang untuk ikut serta di asuransi via perusahaan, perusahaan kita harus ada kesadaran untuk mengikutsertakan karyawannya. Dengan kata lain, kalau kita sendiri yang punya inisiatif untuk ikut asuransi sementara yang lain tidak... Ya, mesti berjuang untuk melobi para decision maker.

edited by Dea Haryono

CATATAN KECIL SEORANG AGEN ASURANSI

Hari ini, aku melihat sebuah drama kehidupan. Tentang kematian, tentang perpisahan. Seorang pria terbujur kaku, didampingi tangisan istri dan anaknya yang masih kecil. Usia 6 bulan. Ah, selalu saja ada ruang hampa melihat perpisahan…

Tapi yang membuatku lebih hampa lagi, adalah saat seminggu yang lalu aku datang ke keluarga ini. Waktu itu, aku datang dengan membawa proposal asuransi. Dan tanggapan sang suami sangat di luar dugaan. Ia, yang hari ini kulihat sudah tak bernyawa, malah mengejekku,”Apa kamu pemilik nyawa?” Aku sempat bingung ke mana arah pertanyaannya

“Maksud Bapak? Mana mungkin saya pemilik nyawa? Wong nyawa saya sendiri saja masih minjem!”

“Lho, kok kamu berani-beraninya menawarkan sebuah harga untuk nyawa saya?”

Masya Allah. Kenapa Bapak ini berfikir sejauh itu?

“Pak, saya tidak bermaksud memperjual-belikan nyawa. Jelas nyawa bukan milik kita. Yang saya coba tawarkan di sini adalah sebuah jaminan, dimana andaikata terjadi suatu musibah dengan Bapak, ada santunan kematian sejumlah sekian ratus juta rupiah agar keluarga Bapak tidak mengalami kesulitan keuangan pasca ‘pergi’nya Bapak. Tidak ada yang bisa menduga, kapan kita akan dipanggilNya. Apa salahnya kita beri sedikit bekal untuk keluarga, agar hidup mereka tidak terkatung-katung?”.

“Ah, bisa saja kamu berdalih!”

Aku berusaha tenang. Melihat caranya merendahkanku, aku hanya bisa istighfar.

“Bapak, apa Bapak tahu, orang seperti apa yang mau menjadi nasabah asuransi?”

“Coba kamu yang ngomong!”

“Hanya ada 2 jenis orang. Satu, orang yang beriman, karena dia tahu, suatu saat, dia pasti mati. Dan yang kedua, orang yang sayang keluarga.”

Tiba-tiba kulihat ia salah tingkah,”Ah, bukan begitu caranya sayang keluarga. Yaa….kita serahkan saja semuanya pada Tuhan. Tuhan menjaga keluarga saya”

“Kalau begitu, Bapak nggak usah kunci pintu rumah saat akan pergi meninggalkan rumah”

“Memang kenapa?”

“Kan dijaga Tuhan!”

Wajahnya tambah memerah

Lalu aku permisi pulang. Kubiarkan ia berfikir.

Tapi ternyata aku salah. Bapak itu tidak diberi waktu banyak untuk berfikir. Tuhan lebih dulu memanggilNya. Kecelakaan tragis merenggutnya dari keluarga tercinta. Maka hari ini, sang istri mendekatiku saat aku datang melayat,”Maafkan suami saya, Mbak! Ah, andaikata kemarin ia mau menandatangani aplikasi yang Mbak ajukan…”

Aku peluk ia,”Sudahlah, Bu. Mungkin saya belum diberi kesempatan Tuhan untuk menolong…”

Aku benar-benar merasa hampa. Kehampaan yang tidak bisa terbayar dengan komisi yang tidak seberapa, andai bapak tadi mengambil polis dariku.

MEMAHAMI PROPOSAL DAN POLIS ASURANSI II

Jika anda termasuk bingung dalam membaca hukum polis, maka pertama-tama kita harus mengerti istilah umum asuransi:
  • Pemegang polis, adalah seseorang atau badan hukum yang memiliki polis tersebut. Ia bertanggung jawab dalam kelangsungan hidup polis tersebut. Perusahaan asuransi sebagai penanggung akan selalu berhubungan dengan pemegang polis, baik dalam hal administrasi maupun pembayaran. Karena pemegang polis adalah pemilik polis, maka ia juga berhak penuh atas perubahan apapun yang ada dalam polis, termasuk merubah ahli waris.

  • Tertanggung, adalah obyek atau orang yang diasuransikan. Pemegang polis bisa jadi orang yang sama dengan tertanggung, atau malah beda. Contoh pemegang polis yang beda dengan tertanggung, adalah jika orangtua mengasuransikan anaknya, atau suami membeli asuransi dengan tertanggung istri.

  • Ahli waris, atau penerima manfaat yang ditunjuk, adalah pihak yang menerima manfaat jika tertanggung meninggal. Ahli waris bisa jadi orang yang sama dengan pemegang polis, atau bisa berbeda.

  • Penanggung, adalah perusahaan asuransi tempat pemegang polis membeli polis asuransi jiwa. Penanggung memiliki keterikatan hukum dengan pemegang polis, yaitu membayarkan sejumlah uang jika terjadi klaim, yang diajukan oleh pemegang polis. Begitupun pemegang polis wajib membayarkan premi kepada penanggung

  • Masa Pertanggungan, yaitu masa berlakunya asuransi. Jika terjadinya klaim di masa ini, maka penanggung akan membayarkan sejumlah uang sesuai dengan perjanjian hukum yang tertera di dalam polis.

  • Masa Pembayaran Premi, yaitu masa pemegang polis membayarkan preminya kepada penanggung. Untuk produk asuransi tradisional, masa pembayaran premi sangat jelas disebutkan, misalkan 5 tahun, atau 10 tahun. Namun untuk produk unit link, ada yang tertulis,”masa pembayaran premi yang dikehendaki nasabah”. Maksudnya adalah nasabah bebas membayar preminya sesuai yang ia kehendaki, namun biasanya pula disebutkan adanya “masa pembebanan biaya asuansi”, dimana dari nilai polis yang terbentuk akan dipotong cost of insurance (COI), yang lamanya sesuai dengan bunyi kontrak polis
  • MEMILIH PRODUK ASURANSI YANG TEPAT (I)

    Saat ini, dimana kebutuhan akan asuransi makin meningkat, kita sebagai konsumen dituntut untuk dapat memilah mana produk yang paling cocok dengan karakter dan kebutuhan kita. Apalagi pilihannya sekarang sangat banyak. Salah pilih, bisa menyesal seumur hidup. Tulisan ini saya buat dalam 3 bagian, agar para pembaca tidak bingung memilih produk asuransi

    Asuransi sendiri dibagi dalam 2 jenis, yaitu asuransi tradisional dan non tradisional.

    Asuransi tradisional.
    Ciri khasnya adalah manfaatnya pasti. Misalkan untuk asuransi pendidikan, tahun ke-sekian nasabah akan mendapatkan uang sekian. Nominalnya sudah pasti, tidak akan ada perubahan lagi.

    Asuransi non-tradisional,
    yaitu asuransi yang dipadu dengan wadah investasi. Disebut juga unit link. Asuransi model begini, besar manfaatnya sangat tergantung pada kondisi investasi dan alokasi investasi yang kita pilih.

    Cocok tidaknya seorang nasabah dengan produk yang ia gunakan sangat tergantung kejelian seorang agen asuransi. Seyogyanya, pada saat si agen menawarkan produknya, ia harus memahami kebutuhan si nasabah dan karakternya. Dari sekian banyak produk yang dimiliki perusahaan tempat si agen bekerja, ia tahu mana yang terbaik untuk nasabah, karena tidak semua orang cocok memakai produk yang sama. Amat disayangkan jika si agen hanya mengejar keuntungan jangka pendek saja (baca: komisi), karena kontrak asuransi adalah kontrak jangka panjang.

    Di sini, nasabah juga perlu pandai memilah, apakah sebuah produk ini memang tepat untuknya, ataukah si agen hanya menjual janji surga, alias manfaat yang ditawarkan tidak sesuai dengan yang tercantum dalam polis.

    Jika anda bingung, maka langkah yang harus anda lakukan adalah:
    • mendengarkan dengan seksama penjelasan si agen saat presentasi proposal
    • meminta agen agar dapat memberikan kopi contoh polis untuk produk tersebut, sehingga kita dapat cross-check, apakah manfaat yang dijelaskan sama seperti bunyi kontrak hukumnya
    • mencari pembanding dari asuransi lain
    Mendengarkan referensi kenalan kita memang tidak ada salahnya, hanya perlu diingat, penjelasan pihak ketiga bisa jadi bikin rancu pemahaman kita, dan juga tidak selalu apa yang dirasa cocok untuk orang lain juga cocok untuk diri kita. Mungkin lebih tepat mendengarkan referensi dari kenalan adalah untuk masalah pelayanan. Apakah asuransi X yang dipakai si kenalan memiliki pelayanan yang cepat dan prima, atau malah suka mengulur-ulur waktu :-)